Jujur saja, ketika mendengar kata “Tracking” bulu kuduk saya serontak berdiri tegap. Kekawatiran selalu muncul bertahap. Saya akui, secara fisik saya tidak setangguh teman-teman saya yang hobbynya mendaki gunung. Namun, rasa penasaran dan rasa ingin menikmati sesuatu yang beda dari ketinggian itu membuat saya nekat melalui tanjakan yang terjal dan licin.

golden sunrise yang saya tangkap di tengah perjalanan.
Tak lepas dari kata seru, asik dan mungkin agak sedikit dramatis (karena saya selalu mengeluh) di sepanjang perjalananan. Saya selalu jadi yang tertinggal jika melakukan tracking. Logistik air selalu abis duluan. Tapi nafas dan jantung berpacu dengan kencangnya.
“Yang penting sampai” pikirku dalam hati.

Kabut yang mulai turun tidak pernah menyurutkan langkahku
Daripada saya harus kehilangan kesadaran alias pingsan. Saya memilih jalan pelan-pelan sambil menikmati pemandangan sekitar. Huuhh…berasa menemukan sebuah obat yang membaut hatiku menjadi nyaman dan tentram. Hilang semua rasa cemas dan lelah.
Selagi masih ada si hitam yang menemaniku, saya masih bisa puas mengabadikan beberapa keunikan yang saya jumpai. Meskipun spot yang paling bagus adalah di puncak. Peduli setan….di sini saya sudah cukup merasa puas. Saya tidak merasa sendirian karena alam bersama dengan saya. Sementara kelima teman saya sudah berada jauh di depan saya. Mungkin dia sudah ada di puncak bukit Pawuluhan.
Hanya sebuah bukit, bukan sebuah gunung. Namun untuk menjangkaunya memerlukan waktu yang cukup panjang dan sedikit perjuangan. Dari mulai melewati jalan yang tertimbun material longsor, licin dan berbatu, kami harus melewati jalanan naik turun dengan medan yang sempit di pagi buta sampai dengan lokasi penitipan kendaraan. Setelah itu, kami harus tracking sejauh 2,8km. Seperti yang saya jelaskan diatas, medan berbatu dan licin.

ini pemandangan dari atas bukit
Kesalahan saya adalah, saya memakai celana berbahan jeans. Mata masih terasa lengket karena kantuk dan lelahnya perjalanan dari Semarang sampai Ke Kandang Serang kab. Pekalongan masih merayapi tubuh. Eits, tidak hanya itu, baju yang saya kenakan juga kemeja yang susah menyerap keringat, meskipun saya mengenakan kaos di dalamnya.
Dalam hati saya bergumam, jangan sampai fun trip ini menjadi fucking trip hanya gara-gara saya pingsan di jalan dan terpeleset berulang kali. Gak lucu kan gara-gara trip ini saya harus mendekam di rumah sakit lagi seperti bulan lalu??
Selalu suka pemandangan di pegunungan
berarti masih harus ada episode tracking berikutnya kak, supaya terbiasa dan nggak ngos2an lagi 😀
kan tempat favorit saya itu kak…tapi maunya langsung werr sampai atas..tanpa tracking…wkwkwkwk
Foto-fotonya keren Mbak 🙂
makasih kak rifky,,ayoo ayak saya buat tracking di Malang,,,,
bagus pemandangannya miii :3 kerennn pasti seger banget yaaaa :3
seger mandi keringat,,,,wkwkw
Wih dapat momentnya 😀
Sejuk kayaknya 😀
sejuk kak,,coba downhills disitu…asik kayaknya…hahah
Zaman saya gadis seneng juga naik gunung dan jelajah curug2 di garut
asekk itu mbak…hehhe
Keren nih. juga nih pemndangan. meskipun di tempat gue, di daerah Magelang juga banyak pegunungan.
di magelang juga banyak spot yg keren kak,,,,hehe
Makasii yah sudah berkunjung ke Pekalongan
sama-sama kakak next time kakak guiding saya yaa…masih banyak yang harus di explore sepertinya…