Pernahkah kalian tahu tentang Wine Coffee? Semua orang pun tahu bahwa Temanggung adalah salah satu penghasil kopi di Pulau Jawa. Karena Temanggung berada di dataran tinggi. Sebelum terkenal sebagai kota penghasil kopi, wilayah ini terkenal sebagai penghasil tembakau. Jadi tak heran bila rasa salah satu kopi melekat rasa tembakau, karena penanaman pohon kopi tersebut berdampingan dengan pohon tembakau. Kopi yang dihasilkan dari Temanggung adalah arabika dan robusta.
Sejalan dengan perkembangan peminat kopi nusantara, masyarakat Temanggung pun mulai kreatif untuk mengolah hasil kebunnya berupa kopi tersebut. Faktanya banyak sekali varian kopi yang dihasilkan dari hasil kebun mereka. Kopi yang mereka tawarkan pun memiliki cita rasa yang berbeda pula untuk memikat para penikmat kopi.
Wine Coffee misalnya, kopi ini memiliki cita rasa yang asam yang tinggi. Rasa asam teresebut diperoleh dari biji kopi arabika yang memang sudah memiliki rasa dasar asam. Namun, untuk pengolahan kopi arabika ini berbeda dari pengolahan yang biasa dilakukan pada umumnya. Kopi yang sudah siap diolah akan mengalami sebuah proses fermentasi sebanyak tiga kali. Hal ini terbilang sangat nekat dan mengejutkan. Pasalnya bila saat proses fermentasi tersebut tidak tepat takaran maka kopi-kopi tersebut dapat mengalami penjamuran.
Katanya sih, kalau udah menjamur kopi sudah dikatakan gagal proses dan tidak bisa dikonsumsi. Jadi kopi harus dibuang. Maka dari itu proses fermentasi yang dilakukan harus sangat hati-hati dan tepat. Biji-biji kopi yang diproses menjadi wine coffee berasal dari lereng gunung Sumbing dan merupakan biji-biji kopi pilihan.
Soal Rasa Wine Coffee…..
Bicara soal rasa, kopi ini memang agak sedikitberbeda dengan kopi biasa. Rasa pahit kopi tersebut didominan oleh rasa asam dari hasil fermentasi kopi tersebut. Jika kita tahan kopi di lidah, maka akan ada semacam rasa soda yang meletup di lidah dan sedikit hangat. Hampir mirip seperti wine atau rum. Maka dari itu muncullah istilah coffee wine. Bagi para penikmat kopi cita rasa yang unik seperti ini akan menjadi daya tarik tersendiri. Namun, bagi yang tidak suka kopi, maka rasa ini dianggap biasa saja.
Bagi kalian yang ingin memncicipi kopi tersebut dapat langsung mengunjungi “Dewi Cepag Coffee” yang beralamatkan di Cepit Pagergunung, Bulu Kabupaten Temanggung.
Wah penasaran bener sama rasanya
Mbok yo aku dibagi segelas mbakyu
datanglah kemari bang nt aku bagi rasa kopinya…haha
Pasti lebih nikmat ya Mbak. Penasaran aku 🙂
Meletup di lidah dan sedikit hangat, wih wih…makin penasaran 🙂
haha cobain aja mbak…haha
Asam…hemm gimana ya di perutku?
asal tak kebanyakan…hehe
wah kopi beneran, bukan kolak. hihihi
belakangan ini, kalau ngopi, eh..ngolak. perutku rada aneh, sama bikintremor
wkwkw…mungkin kopinya kebanyakan om. lain kali kalo ngopi bagi2. haha
Kopi kok asem? Nggak bisa bayangin gimana rasanya. Penasaran.
Jadi penasaran rasanya gimana. Beli greenbeannya dimana ya?
Saya suka Arabika ijen kalau roastingnya pas, ada rasa mint ditenggorokoan.
langung ke Temanggung kak…
silahkan besok datang aja difestifal kopi temanggung yang bertempat digedung pemuda,depan taman kartini tmg. bila mau mencoba
siap mas Dono, ternyata masih banyak yang penasaran soal rasa wine coffee…hehhe
nikmatnya kopi nggunung
pagi ini saya sedang menikmati wine coffee Posongs khas Temanggung.. Very Nice..
mbak, minta alamat dan nama tokonya donk,.. saya di wonosobo ini, jadi deket aja, pengen mampir…. 😀
bukan toko kak tapi desa wisata dewi cepag coffee di Cepit Pagergunung, Bulu Kabupaten Temanggung
Kak bisa beli online di kirim ke grobogan apa tidak kak