Tak pernah terlintas di pikiran saya untuk berencana pergi ke Toboali. Salah satu daerah di Bangka Selatan, yang ada banyak sekali potensi wisata di sana. Setahu saya hanyalah Belitung yang memiliki potensi wisata yang memukau. Bangka Selatan ini adalah bagian dari provinsi Bangka Belitung, yang disahkan pada tahun 2001.
Dalam hati saya masih bertanya-tanya tentang daerah Toboali. Bodo amat, yang penting saya mau long trip, karena sudah lama kaki ini kaku lantaran tak pernah ngetrip. Kesempatan ini? Rejeki buat anak kurang piknik. Hahaha.
Taraaa….! Sampai di Bandara Soekarno Hatta, saya baru sadar bahwa saya bakalan pergi rame-rame dan semuanya belum ada yang kenal satu pun, kecuali bang Mike (iyalah dia yang koordinasi dan yang ngajakin).

Dilihat dari atas kubangan-kubangan bekas tambang timah terlihat jelas
Sekilas Browsing mengenai pulau Bangka #masihpenasaran, yaitu Pulau yang terkenal dengan hasil timahnya. Karena kondisi tanahnya memiliki PH atau reaksi tanah dibawah 5 dan memiliki kandungan aluminium yang sangat tinggi. Di dalam tanah terdapat kandungan mineral biji timah dan bahan galian berupa pasir, pasir kuarsa, batu granit, kaolin, tanah liat dan lainnya.
Maka tak heran bila pulau Bangka ini banyak diincar para penambang timah. Namun, akibat dari penambangan itu banyak sekali kubangan yang menyerupai danau di Pulau Bangka. Kubangan itu hampir merata di setiap daerah. Duh, miris banget yaa..!
Mendarat di Bangka Selatan
Perjalanan yang kami lalui cukup melelahkan. Setibanya kami di Bandara Depati Amir, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Toboali Bangka Selatan dengan menempuh perjalanan sekitar dua jam dari Pangkalpinang. Kami diangkut oleh mini bus plat merah dan sepanjang perjalanan kami dipandu oleh Pak Toni, beliau bercerita panjang lebar mengenai pulau Bangka dan sekitarnya.
Entah kenapa karena kenyang, suara pak Toni ibarat dongeng pengantar tidur yang sayup-sayup terdengar di telinga saya. Nggak ada lima menit, saya sudah berada di alam mimpi.
***
“Sudah sampai……!”
Entah itu suara dari mana? Yang jelas suara itu membangunkan saya dan membuyarkan mimpi indah saya. Perlahan saya pun membuka mata dan melihat suasana dalam bus dan luar jendela kaca sebelah kanan saya. Bus yang kami tumpangi memang berhenti.
“Sudah sampai…..sudah sampai pom bensin…!”
Kampret! Suara itu terdengar lagi dan ada kelanjutannya. Ya, bus kami sampai di pom bensin. Mau apalagi kalau tak ingin mengisi tangki bahan bakar? Ehh, tunggu deh…! pompa bensinnya mana? Kita dimana sih? Atau jangan-jangan diculik? Ahh,,,pikiran orang baru bangun dan nyawa yang belum terkumpul memang sering aneh-aneh. Tapi bener, kami berhenti di pom bensin tapi tak nampak oleh kami mesin pemompa bensin yang biasa kita temui di pom bensin itu.
Gelak tawa pun pecah, ketika bus yang kami tumpangi sampai di depan sebuah box dengan pintu kayu dan gembok segede gaban. Lalu, petugas pom tersebut mulai membuka kunci gembok dan, muncullah nozzle pompa bensin tersebut.
“Kok pompa bensinnya di tutupin?”
“Kok pompanya kayak warung?”
Banyak sekali pernyataan-pertanyaan aneh yang muncul diantara gelak tawa yang terlanjur pecah. Jika saya amati, area pom bensin ini memang terlihat sepi. Kendaraan yang datang pun tak seramai di pulau Jawa. Sementara, mesin pemompa bensin tersebut dilindungi oleh box kayu yang digembok, jadi dibuka saat ada orang yang ingin mengisi bensin, setelahnya box kayu itu akan ditutup dan digembok lagi. Petugasnya? Ngacir pergi entah kemana. Hahaha.
Potensi Wisata Yang Unik dan Indah di Toboali
Tak usah mengingat lelahnya perjalanan kemarin. Cerita-cerita akan potensi wisata Bangka Belitung ini membuat saya bersemangat meski badan masih terasa pegal-pegal. Tapi sayang, cuaca sedikit tak mendukung semangat saya.
- Benteng Toboali
Sebuah bangunan tua tanpa atap menarik perhatian saya saat itu. Meskipun sedikit bergidik untuk memasukinya. Bangunan itu sudah mulai kusam, dindingnya banyak ditumbuhi lumut dan sebagian dirambati akar pohon yang umurnya mungkin sudah puluhan tahun. Bangunan ini adalah bangunan sebuah benteng pertahanan pada masa kolonial Belanda. Konon, benteng ini dibangun pada tahun 1825. Bisa dibayangkan betapa tuanya benteng ini.
Dulu, pada masa kemerdekaan, benteng ini pernah digunakan sebagai kantor kepolisian distrik Toboali. Tapi sekarang bangunan tersebut menjadi sebuah bangunan cagar budaya dan bukti sejarah di Toboali. Selain mencari tahu tentang bagunan bersejarah ini, Benteng Toboali juga dapat menjadi spot foto yang menarik. Nggak kalah dengan Angkor Wat di Kamboja.
- Kelenteng Dewi Sin Mu dan Batu Belimbing
Tak jauh dari Benteng Toboali, berdiri pula sebuah bangunan yang tak kalah tua dan menarik. Bangunan tersebut adalah sebuah kelenteng Dewi Sin Mu. Kelenteng ini dibangun pada tahun 1800 dan masih digunakan untuk beribadah bagi masyarakat Tionghoa Toboali.
Selain Berkunjung ke Kelenteng Dewu Sin Mu, kami pun tak pernah merasa lelah untuk pergi ke tempat wisata Batu Belimbing. Sejauh mata saya memandang, saya melihat tumpukan batu segede gaban dengan bentuk yang menyerupai buah belimbing. Sempat terlintas dalam kepala saya mengenai cerita kenapa batu itu bisa saling bertumpukan, siapa yang ngangkatin? #toyor kepala sendiri.

Batu Belimbing
- Pantai Batu Kodok
Jika kita berdiri diatas batu belimbing, kita akan melihat pantai yang indah di bawah sana. Hari berikutnya saya menyusuri pantai tersebut. Pantai dengan pasir putih dan ombak yang tenang. Beuhh…! Rasanya ingin memandangi senja di atas batu-batu yang ada di pinggir pantai itu. Tapi sunset sore itu tidak aku dapatkan.

Pantai batu Kodok
Selain pantai batu kodok, sebenarnya masih banyak pantai-pantai yang lain di sekitar kawasan tersebut. jika diambil dari berbagai sisi, pantai-pantai itu akan terlihat indah dan menarik di setiap sisinya.
- Pelabuhan Tukak Sadai
“Mari makan…..!”
Kalimat ajakan itu seperti tak pernah ada jawaban tolakan. Kalau nggak ‘Ayok’ pasti ‘Ikuttt…!’. Sore-sore dengan cuaca mendung, apalagi kalau nggak buat makan? Di Pelabuhan ini, saya dapat melihat beragam ekspresi wajah anak-anak yang ceria bermain di tepian dermaga.
Tak banyak aktivitas yang saya lakukan selain makan kue kelepon dan kue pisang yang manis dengan bungkus daun pisang, seperti nagasari tapi bukan. Ah..! Lupa namanya tapi masih ingat rasanya, manis. Ditemani segelas kopi hitam sambil duduk di kursi bambu dan menikmati terpaan angin laut membuat suasana menjadi syahdu menyenangkan.

Nih Kue yang mirip nagasari tapi rasanya lebih manis yang bulet kelepon yaa! bukan onde-onde
Dalam hati saya berkata, besok saya akan kembali lagi ke sini! ke tanah Habang. Indonesia memang tak pernah ada habisnya untuk diceritakan. Keunikan suku dan budayanya, keramahan penduduknya, keindahan alamnya dan lezatnya aneka kuliner yang mereka sajikan.
#Satu lagi, di Tukak Sadai kalian bisa makan rajungan dengan puas, lho! hihihi
Biar gak pada bosen baca ocehan saya di atas, bisa disimak nih video dari Geli Gelo di bawah ini! Jangan lupa ya, Like dan Subscribe *gitupesennya!
Ayo mampir kesini lagi nanti ku ajakin k bangka bagian lain nya.
racun ini mah…mecahin celengan monyet dulu…haha
suka sama benteng dan pantainya….
yok kesana Om….lari pagi disana enak sekalian lari dari kenyataan…..
asik ya bs jelajah sisi lain dr bangla…pengen deh..
yokkk diagendakan….hahha
Ah, aku pengen jalan2 lagi jadinya.
Pengennya bisa menjejakkan kaki di seluruh pulau di Indonesia. Intip celengan monyetnya Mbak Mia. Xixi
husshh..jangan di intip pamali, nanti gak penuh-penuh…wkwkwk
Akar pohonnya keren banget 🙂
Jadi pingin ke sana juga nih
MasyaAllah keren bangeeeet!!
makasih kakak…hehe
Waaah…cantiiik… Gak nyesel ke sana ya Mia… *danakupunkepengeeen… 🙂
Jalan yukk….hihi
Indonesia memang keren ya. Semakin ga terkenal malah semakin bagus
kata siapa Indonesia nggak terkenal? Banyak turis Eropa datang ke Indonesia hanya ingin liburan ke Indonesia..haha
Wah kapan ya aku bisa jalan-jalan ke Bangka, bagus-bagus tempat wisatanya
ayoo mbak jalan-jalan bareng
whoaaa pengeeen 😀
Unik pom bensinya sama batu belimbingnya.
Semakin sadar banyak banget di negara kira yang bisa diexpoler ya
iya kak saya aja g selese ketawa…
bentengnya unik, ditumbuhi akar-akar pohon menambah kesan menyeramkan :3
iyaa tp bagus buat spot foto kak…hahah
Ciehhh makan Klepon hahahahha.
Itu terdampar atau sengaja mengdamparkan diri haahhahah
Ceritanya aku lagi berenang kak di Marina lalu aku terhampash sampai ke Bangka….hahahah
waktu ke Bangka nga sampai explore ke bagian selatan dech kayaknya. tapi unik juga yach benteng toboali nya.
nt kalo ke Bangka lagi mampir ke Bansel kak..hehe
*masukin toboali ke dalam wishlist
*baca mantra
Haishhhh betapa kudetnya aku, baru tau tempat-tempat ini. Menarik untuk didatangi.
ayo mbak ngetrip bareng kesana…hihi Makasih mbak Donna udah berkunjung kerumah kami 🙂
aku baru tahu setelah kalian share2 tempat ini. luar biasa ya. selama ini cuma tahunya belitong saja
hahah iyaa awalnya juga begitu..hehehe.
aduh indahnya ya mbak, nabung dulu lah 🙁
Bangka ternyata menyimpan tempat eksotis ya, nggak kalah dengan Belitung. Ikut ngintip celengan monyet milik Miya, wkwkwk
iya buk, emang gak kalah bagus dan cantiknya hanya saja pas kesana radak mendung…nggak radak sihh emang cuaca buruk
jangan di intip buk…nanti monyetnya marah..hahaha
mbak mia jalan-jalan ga ngajak2 ik…penganan2nya mirip di jawa ya mbak
Saya belum pernah ke Bangka, cerita ini bikin mingin-mingini 🙂
Potensi wisatanya banyak ya, apalagi kalau digarap ekowisata gitu biar berkelanjutan 🙂
tulisan ini dibuat memang bertujuan untuk “mingin-mingini” kak…haha
Tempat nya keren . ajak kita kesana dong
iya kak tempatnya keren, yok kesana…haha
WUih kirain Toboali itu nama daerah di SUmatera Utara.. siip jadiin ceklist kalau mau k Bangka!
Pernah ke Bangka sekali, tapi udah lamaa.. Kangen..
Kirain itu onde-onde.. eh ternyata bukan,
oooppp, berarti Tobaali keunguannya pantai ya kak, karena sebuah pulau, pasti pantainya ada, dtimabha dengan peninggalan sejarah yang bisa dijadikan destinasi wisata
iya kak pantainya bagus bagus lhoo
B@gus memang.. Saya udah pernah kesana..
Dulu saya waktu kecil tinggal dan sekolah di toboali era th 90 an ….saya rindu masa kecil d sana mana teman2 kita reuni yuk….