Ketika kaki ini melangkah turun dari sebuah suttle bus yang berhenti di sebuah pekarangan yang luas, aku sempat tertegun melihat barisan rumah panggung yang tertanam rapih dengan ornamen jawa yang khas. Rumah yang terbuat dari papan tersebut memikat hatiku untuk mengetahui lebih dalam isi dari rumah tersebut.
Pekarangan dengan luas kurang lebih satu hektar di atas sungai Boyong memiliki nuansa yang asri dan teduh. Cocok sekali untuk menjadi tempat rehat dari beragam penat rutinitas. Tidak hanya itu, tempat yang di sebut dengan Omah Petruk ini juga menjadi tempat para seniman mencurahkan inspirasinya untuk berkarya. Dari mulai Tarian, Ketoprak, Wayang serta seniman yang membuat kerajinan patung pun ada. Beberapa hasil seni patung yang mereka buat terpajang di area tersebut.
Rumah-rumah panggung yang ada di jadikan sebagai tempat penginapannya. Dengan nuansa “Ndeso” yang lebih menonjol dapat memanjakan para pengunjung. Asal muasal Omah Petruk tersebut adalah sebuah markas untuk tempat pertemuan redaksi sebuah Majalah, yang kemudian dibuka untuk umum.
Sampe sekarang Omah Petruk pun masih menjadi tempat favorit untuk di jadikan tempat wisata dan tempat kegiatan. Rumah-rumah panggung yang berjajar rapi tersebut disewakan, namun pengelola tidak serta merta menyewakan seluruhnya maksudnya, jika sudah ada penyewa yang akan mengadakan sebuah kegiatan di omah petruk yang pesertanya kurang lebih dua puluh orang, pengelola tidak akan menyewakan rumah panggung yang tersisa. Artinya hanya ada satu penyewa dan hanya ada satu kegiatan disana.
Adanya sebuah pertunjukan wayang kulit di malam-malam kalender jawa pun masih dilaksanakan walaupun minat penonton yang datang setiap malam pertunjukan semakin berkurang dan semakin habis. Peminat seni di negri ini memang sudah sangat tipis. Padahal ragam budaya di negeri ini salah satunya adalah berkat tangan trampil para seniman. Namun entah kenapa kerap kali disepelekan.
Salah satu contoh misalnya sebuah patung kaki berakar yang sempat tetanam di nol kilometer Yogyakarta sempat mangkrak yang sekarang sudah berada di Omah Petruk sebagai patung selamat datang.
Aseeeek ada fotoku 😀
Nice share, mbak! Aku malah gak nulis tentang ini :’D
hahah…ngehits sekali kak…